This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Saturday, November 29, 2014

Rem parkir

Assalamualaikum. . . Sobat otomotif. . . .

Jumpa lagi dengan blog dunia otomotif yang kali ini akan  memosting postingan yang ada kaitannya dgn postingan sebelumnya gan. .
Kalau postingan sebelumnya kan telah kita bahas tentang rem cakram dan rem tromol, maka pada kesempatan kali ini akan kita bahas tentang sistem rem parkir.

Ok langsung saja kita ke tkp. . . .

Rem parkir

Rem parkir atau yang lebih sering kita kenal dengan sebutan Rem tangan (karena kebanyakan berbentuk tuas yang ditarik dengan tangan)
memiliki fungsi sebagai pengaman disaat memarkir kendaraan.

Rem parkir terbagi menjadi
dua tipe :
1. tipe roda belakang
2. tipe center brake,

Umumnya Kendaraan penumpang menggunakan tipe roda belakang contohnya mobil xenia, avanza, Honda jazz dan sebagainya, sedangkan
kendaraan truk atau niaga menggunakan tipe center brake seperti dyna dan mobil truk lainnya.

CARA KERJA REM PARKIR

Mekanisme kerja dasarnya
sama untuk tipe rem parkir
roda belakang dan tipe center
brake.
Dan biasanya Tuas rem parkir
ditempatkan berdekatan
dengan tempat duduk
pengemudi.
Pada saat tuas rem parkir ditarik,maka rem bekerja melalui kabel rem parkir, lalu ke tuas intermediate, pull rod, equalizer,
Kabel rem parkir sebelah kiri dan
kanan dan terakhir menarik sepatu rem sehingga sepatu rem mengembang dan menekan tromol .

Tuas rem parkir dilengkapi
dengan rachet untuk
mengatur tuas pada suatu
posisi pengetesan. Pada
beberapa tuas rem parkir mur
penyetelannya dekat dengan
tuas rem untuk memudahkan
penyetelan.

Pada rem parkir tipe roda
belakang, dibagian tengah kabel rem parkir diberi :

- equalizer
untuk menyamakan daya kerja pada roda kiri dan kanan.
Dan
-Tuas intermediate (intermediate
lever) dipasang untuk menambah daya pengoperasian.

Ada beberapa tipe tuas rem parkir yang digunakan di mobil2 tergantung pada desain tempat duduk pengemudi dan sistem kerja yang dikehendaki. Misalnya :

- Tipe Tuas
- Tipe Stick
Dan lain sebagainya.

Ya sekian pembahasan tentang sistem rem parkir, kurang lebihnya saya meminta maaf. . .

Jangan segan2 untuk memberi kritik dan saran dikolom komentar gan. . .

Terima kasih atas kunjungan dan perhatian sobat otomotif semuanya. . .

Tunggu postingan saya berikutnya yah ?

Salam sukses

Salam kompak selalu

Sistem rem tromol

Assalamualaikum. . . Sobat otomotif. . . .

Jumpa lagi dengan blog dunia otomotif yang kali ini akan melanjutkan postingan sebelumnya gan. .
Kalau postingan sebelumnya kan telah kita bahas tentang rem cakram, maka pada kesempatan kali ini akan kita bahas tentang sistem rem tromol.

Ok langsung saja kita ke tkp. . . .

Rem Tromol

Pada sistem rem tromol atau dalam bahasa gaulnya drum brake, daya pengereman diperoleh dari sepatu rem yang menekan dinding tromol bagian dalam yg berputar bersama-sama dengan roda.
Biasanya terdapat di bagian roda belakang kendaraan mobil walaupun ada juga yang terdapat di roda depan.

Komponen rem tromol :

- pedal rem
Komponen sistem rem yg terletak di bawah setir pengemudi.

- boster rem
Komponen sistem rem yang berfungsi melipat gandakan daya atau tenaga dari pedal rem

- master sylinder
Komponen sistem rem sebagai penampung fluida rem dan meneruskannya ke wheel sylinder melalui selang saluran rem

- Silinder Roda (Wheel cylinder)
Komponen sistem rem yang Fungsinya adalah untuk menekan
brake shoe (sepatu rem) ke brake
drum (Tromol rem).
Didalam silinder roda terpasang satu atau dua buah piston beserta seal tergantung dari konstruksi rem tromolnya.
Bila pedal rem diinjak, tekanan minyak rem dari master silinder disalurkan ke semua wheel silinder, tekanan didalam wheel silinder lalu menekan piston kearah luar dan selanjutnya piston menekan sepatu rem dan bergesekan dgn tromol sehingga roda berhenti.
Dan Bila pedal rem dilepas
maka sepatu rem kembali keposisi
semula oleh tarikan pegas pengembali.

- Sepatu Rem (Brake shoe) dan kanvas rem
Komponen sistem rem yg Berfungsi untuk menahan putaran
Tromol rem atau brake drum melalui gesekan. Yaitu dgn meneruskan gaya tekan dari wheel cylinder

- Pegas pengembali (Return Spring)
Komponen sistem rem yang Berfungsi untuk mengembalikan
sepatu rem (Brake shoe) ke posisi
semula pada saat tekanan
silinder roda turun akibat pedal rem dilepas.

- plat belakang (Backing Plate)
komponen sistem rem yg Berfungsi sebagai tumpuan untuk
menahan putaran tromol sekaligus
sebagai dudukan silinder roda.

- Tromol rem (drum brake)
Komponen roda yang berhubungan dgn poros penggerak dan roda belakang. Sehingga saat roda berputar maka tromol ikut berputar.

Tipe-tipe REM TROMOL

Pada dasarnya rem tromol terbagi dalam 4 tipe , tiap tipe prinsipnya berbeda satu sama lain.

1. Tipe leading trailling Shoe

Konstruksi–kontruksi sepatu primer dan sekunder atasnya dikaitkan oleh silinder roda yang mempunyai dua buah piston
dan bagian bawahnya dikaitkan dgn pin.
Pada saat tromol berputar ke arah depan, maka Sepatu kiri disebut
leading dan sepatu kanan disebut
trailling.
Kedua leading trailing shoe menahan pengereman yang dimana saat tromol berputar kearah berlawanan atau mundur
maka leading shoe menjadi trailling
shoe dan sebaliknya.

2. Tipe two–leading

Kontruksi tipe ini pada bagian
atas sepatu primer dan sekunder dipasang sebuah silinder roda dan bagian bawahnya pun dipasang sbuah silinder roda juga yg masing2 mempunyai 1 piston pd tiap sisinya.
Bila tromol bekerja maju, maka kedua sepatu berfungsi sebagai leading shoe.
Dan apabila tromor berputar sebaliknya atau mundur, maka kedua sepatu akan bekerja sebagai trailing.

3. Tipe Uni - Servo

Konstruksi tipe ini mempunyai silinder roda tunggal dgn satu piston saja, dan penyetelannya berhubungan dgn kedua sepatunya.
Bila pedal rem ditekan maka piston bergerak mendorong
sepatu rem searah putaran tromol.
Akibatnya timbul gesekan dan
diteruskan ke sepatu sekunder.
Maka sepatu-sepatu rem itu berfungsi sebagai leading shoe dan tenaga rem yang
dihasilkan besar.
Namun Bila putaran tromol
terbalik atau mundur, maka kedua sepatu rem akan menjadi trailling dan efek pengereman jelek.

4. Tipe Duo Servo

Kontruksi tipe ini dilengkapi
sebuah silinder roda dengan dua
buah piston. Dan selama silinder roda menekan kedua sepatu rem saat rem bekerja, maka berfungsi sbagai leading shoe yg mempunyai gaya pengereman yg tinggi terhadap tromol tanpa terpengaruh oleh arah putaran tromol baik itu maju maupun mundur.

Ya sekian pembahasan tentang sistem rem tromol, kurang lebihnya saya meminta maaf. . .

Jangan segan2 untuk memberi kritik dan saran dikolom komentar gan. . .

Terima kasih atas kunjungan dan perhatian sobat otomotif semuanya. . .

Tunggu postingan saya berikutnya yah ?

Salam sukses

Salam kompak selalu

Mengatasi mesin overheat

Assalamualaikum. . . Sobat otomotif. . . . . .

Jumpa lagi di blog dunia otomotif yang kali ini akan membahas tentang mesin kendaraan yang overheat atau panas berlebihan

Ok . . Langsung saja kita ke tkp. . . .

Dinegeri indonesia yg merupakan daerah tropis, maka mobil pun akan cepat mengalami panas. Masalah overheat ini termasuk masalah yg Sering terjadi pada kendaraan.
Kejadian yg lazim misalnya seorang pengemudi melihat indikator suhu di dasbordnya yg menunjukan temperatur hot, dan performa mesin pun menurun akibat panas yg berlebihan pada mesin tersebut atau yg kita kenal dgn overheating.

Lalu apa sih penyebab terjadinya mesin menjadi panas berlebihan atau overheating ?

Penyebab overheating diantaranya :

1. Cairan radiator kurang
2. Aliran cairan radiator tidak lancar
3. Selang-Selang radiator tersumbat akibat terpelintir atau karena sebab lainnya.
4. Ada kerak di sirip radiator sehingga pendinginan pun tidak optimal
5. Termostat rusak
6. Pompa air rusak
7. Tutup radiator rusak
8. Air pendingin tidak sesuai
9. Kipas pendingin tidak normal
10. Knalpot tidak lancar mengalirkan gas buang.

Lalu apa yang harus dilakukan jika mesin overheating ?

Jika melihat faktor2 penyebab diatas, maka matikan mesin terlebih dahulu, stelah itu, lakukan langkah2 berikut :

1. Dinginkan mesin lalu buka kap mesin, buka tutup radiator dan periksa apakah cairan pendingin radiator kurang ?. Jika iya , tambah cairan pendingin, gunakan juga cairan pendingin yang sesuai.

2. Periksa kebocoran radiator dan tutup radiator dgn radiator tester dan radiator cup tester.

3. Kalau tidak , jika baru kemarin ditambah cairan pendingin tapi sudah mulai kosong lagi, brarti ada yang bocor di radiator.
Untuk mengetahui bagian mana yg bocor :
Lepas radiator dr mobil,
Kuras semua air pendingin,
Lalu tutup semua bagian yang berlubang pada radiator,
Masukan angin kompresor ke radiator dan tutup yg rapat,
Masukan radiator tsb ke dalam air (sprti pada saat kita nambak ban)
Lalu lihat bagian mana yang bocor.

Cara Mengatasinya yaitu dgn mengelas dibagian yg bocor tadi.

4. Cek selang2 radiator, apakah ada yang terpelintir atau kendur yang mengakibatkan terjadinya kebocoran, jika kendur maka kencangkanlah.
Untuk melihat apakah selang radiator bocor atau tidak yaitu dgn cara menyalakan mesin kemudian di gas mobil agar kecepatan mesin tinggi, maka tekanan pompa pun tinggi dan kebocoran akan terlihat pada selang.
Cara mengatasinya dgn menambal selang tersebut dgn vinyl atau menggantinya dgn yang baru.

5. Periksa termostat apakah dalam keadaan baik atau rusak ?
Dgn cara melepas termostat yaitu dgn melepas selang besar dari mesin ke radiator lalu buka rumah termostat dan lepas termostat.
Kemudian letakan termostat tersebut di dalam air panas yang suhunya kira2 80 derajat celcius, dan lihat apakah katup termostat membuka atau tidak ?. Jika iya berarti termostat msih bagus
Tetapi jika tidak, berati termostat tersebut rusak maka harus diganti.

6. Periksa juga kipas radiator dgn memeriksa secara visual. Tidak lupa pula untuk mengecek tali kipas apakah masih layak atau sudah rusak dan harus diganti dengan pengecekan secara visual.

7. Periksa pula pompa air pendingin apakah rusak atau tidak ? Dgn cara saat mesin dingin dan dinyalakn, lalu buka tutup radiator dan tambahkan air pendingin, lihatlah apakah air pendingin mengalir kebawah atau tidak ?. Tambahkan lagi sampai penuh lalu tutup.
Jika saat pertama membuka tutup radiator air mengalir kebawah, maka pompa air masih bagus. Tetapi jika tidak maka gantilah pompa air.

8. Periksa knalpot barangkali tersumbat benda2 asing atau pun karena permasalahan lainnya seperti adanya kerak didalam knalpot yang menyebabkan knalpot tidak lancar membuang gas buang.
Jika terdapat benda asing ataupun kerak didalam kenalpot maka perbaikilah atau ganti knalpot yang baru.

Ya mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan , kurang lebihnya mohon maaf. . .

Jangan lupa beri kritik dan saran untuk blog dunia otomotif ini atau pun mungkin ada yang mau menambahkan materi silahkan tulis di kolom komentar. . . .

Terima kasih atas kunjungan dan perhatian sobat otomotif semuanya.. . . .

Tunggu postingan saya selanjutnya ya ?

Salam sukses

Salam kompak selalu

Sistem rem cakram

Selamat sore semua. . . . . .
Selamat bersantai bagi yang sedang santai. . . .
Ketemu lagi dgn blog saya dunia otomotif yang kali ini akan membahas tentang sistem rem

Ok langsung saja kita ke tkp . . .

Sistem Rem atau bahasa gaulnya brake system adalah seperangkat alat yang digunakan untuk memperlambat atau menghentikan laju kendaraan yang sedang berjalan
Selain itu juga digunakan untuk memparkir mobil pada kondisi jalan menanjak
Atau ada juga yang mengatakan bahwa rem digunakan untuk ngebut. Loh kok bisa ?
Ya bisa lahhh. . . . Kalo nggak ada rem mana ada orang yg berani ngebut ? Hahahaha
yang ada nabrak karena nggak bisa berhenti.
Dan adanya rem pada kendaraan sangatlah penting untuk keselamatan pengendara, jika tidak ada rem maka pengendara bisa mengalami kecelakaan yang bisa menyebabkan kematian.

Macam2 sistem rem :

sebenarnya sistem rem ini bnyak macamnya, hanya saja yg akan dibahas disini adalah sistem rem cakram dan sistem rem tromol

Rem Cakaram

Rem cakram atau bahasa gaulnya disc brake
Adalah jenis rem yang biasanya terdapat pada roda depan kendaraan.
Terjadinya gaya pengereman pada rem cakram adalah akibat dari gesekan antara kanvas rem dan piringan rem.

Komponen sistem rem cakram :

- pedal rem
Komponen sistem rem yang biasanya terletak di bawah setir.

- boster rem
Komponen sistem rem yang berfungsi melipatgandakan gaya/kekuatan dari pedal rem, sehingga rem terasa ringan saat di injak.

- master sylinder
Komponen sistem rem yg berfungsi sebagai tempat menampung miyak rem yang selanjutnya mengalirkan minyak rem ke kaliper rem melalui selang saluran rem

- kaliper rem
Komponen sistem rem yang berfungsi sebagai rumah piston rem dan mengikat kanvas rem.

- piston rem
Komponen sistem rem yang mendorong kanvas rem agar menjepit piringan rem sehingga bergesekan saat pedal rem diinjak.

- karet piston dan kaliper
Komponen sistem rem yang melindungi piston dan kaliper agar tidak bocor dan tergores

- kanvas rem
Komponen sistem rem yang menjepit dan bergesekan langsung dengan piringan rem, kanvas rem ini yang biasanya sering aus dan harus diganti akibat selalu bergesekan saat pengereman.

- piringan rem / cakram
komponen sistem rem yang menyatu dengan poros penggerak roda depan, sehingga pada saat roda berputar maka piringan pun ikut berputar

- minyak rem / fluida rem
Komponen sistem rem yang meneruskan gaya dari pedal rem ke kaliper dan mendorong pistor rem.

keuntungan rem cakram :

1. Pelepasan panas yang lebih baik

2. Apabila bagian-bagian rem
terkena air, bisa lebih cepat kering. Karena kontrukrsi sistem remnya terbuka

3. Konstruksi sistem rem yang lebih sederhana, dan

4. Rem cakram pada mobil lebih
mudah dalam hal perawatan.

Kerugian rem cakram :

1. Debu dan kotoran kecil dapat mudah masuk karena kontruksi sistem rem yang terbuka.

2. Diperlukan tenaga pengereman yang besar.

Untuk pembahasan sistem rem tromol dan rem tangan akan dibahas pada postingan berikutnya. . . . . .

Mungkin sekian dulu yang bisa saya sampaikan , kurang lebihnya mohon maaf. .

Jangan lupa beri kritik dan saran untuk blog dunia otomotif ini di kolom komentar. . .

Terima kasih atas kunjungan dan perhatian agan2 sekalian. . .
Tunggu postingan saya selanjutnya ya. . . . . .

Salam sukses

Salam kompak selalu

Monday, November 24, 2014

KOPLING

Assalamu.alaikum
Sobat pecinta dunia otomotif
Dimanapun kalian berada. . .
Jumpa lg di blog saya yaitu dunia otomotif yg kali ini akan memosting tentang sistem kopling pada kendaraan ringan khususnya mobil.

Ok langsung saja kita ke tkp.  . .

Kalo kemarin pada postingan sebelumnya kan saya menjelaskan tentang transimi manual, maka kali ini pun saya akan menjelaskan tentang sistem yg bersankutan dgn pemindah daya yaitu sistem kopling

Yang akan kita bicarakan disini adalah sistem kopling manual yang selanjutnya kita sebut dengan kopling saja.

Ok ini dia. . . . .

KOPLING

Apa itu kopling ?

Yaitu : suatu bagian dari sistem pemindah daya yang terletak diantara engine dan transmisi.

Apa fungsinya ?

Fungsi kopling yaitu :
- memutus dan menghubungkan tenaga dari mesin ke transmisi saat akan oper gigi
- memindahkan daya dari mesin ke transmisi
- memperhalus pemindahan gigi transmisi
- memperhalus pada saat mobil pertama kali akan jalan

Apa saja sih komponen2 kopling ?

Ini dia komponen kopling dan komponen pendukung kopling :

- fly wheel/roda gila (komponen pendukung)
Yaitu : bagian dari mesin yang nantinya akan berhubungan dgn plat kopling.

- pedal kopling
Yaitu komponen kopling yg letaknya di bawah stir mobil biasanya selah kiri daripada pedal rem

- kabel kopling
Yaitu komponen kopling yang menghubungkan pedal kopling ke release fork.

- release fork / release cylinder
Yaitu komponen kopling yg menghubungkan gaya dari pedal kopling yg dialirkan melalui kabel kopling ke release bearing.
Perbedaan release fork dan release cylinder yaitu:
Kalau release cylinder digunakan pada kopling tipe fluida sedangkan release fork digunakan pada kopling tipe mekanik / biasa.

- release bearing
Yaitu bagian kopling yang meneruskan gaya dari release fork ke diafragma spring. Release bearing ini berputar karena berhubungan dgn inputshaft transmisi.

- diafragma spring
Yaitu bagian kopling yg biasanya disebut dgn istilah matahari karena bentuknya yg menyerupai sinar matahari. Pada diafragma spring terdapat return spring.

- pressure plate
Yaitu bagian kopling yang letaknya diantara diafragma spring dan clutch disc.

- clutch disc
Yaitu bagian kopling ya berhubungan dgn flywheel dan inputshaft transmisi.

- clutch cover
Yaitu cover atau rumah kopling.

Cara kerja kopling

Bagaimana caranya kopling bekerja ?

Simak yang satu ini,
Cara kerja kopling yaitu :

Saat pedal kopling diinjak maka kabel kopling tertarik sehingga menarik ujung dari release fork, karena kerja release fork sprti pengungkit, maka saat ujungnya tertarik maka disisi lain release fork ini mendorong release bearing sehingga release bearing pun mendorong diafragma spring, lalu diafragma spring menarik pressure plate dan plat kopling akibatnya adalah plat kopling putus hubungan dgn fly wheel.
Jadi apabila pedal kopling diinjak maka fungsi kopling adalah memutuh daya mesin ke transmisi.

Begitu juga sebaliknya saat pedal kopling dilepaskan maka fungsi kopling pun menghubungkan daya dari mesin ke transmisi karena diafragma spring tidak tertekan oleh realese bearing sehingga pressure plate pun mendorong plat kopling dan berhubungan dgn fly wheel.

Syarat-syarat kopling

Apa aja sih syarat2 kopling yg baik ?

1. Harus bisa menghubungkan transmisi dengan mesin secara lembut

2. Harus bisa memindahkan tenaga tanpa terjadi slip

3. Harus bisa membebaskan atau memutus hubungan transmisi dan mesin dgn sempurna dan cepat.

Ya mungkin sekian dulu postingan saya kali ini . . .
Semoga bermanfaat. . .
Jangan lupa untuk memberi kritik dan saran untuk blog ini dikomentar. . ,

Terima kasih atas kunjungan dan perhatian dari saudara sekalian. . .

Tunggu postingan saya selanjutnya ya. . . .

Salam sukses

Salam kompak selalu

Thursday, November 20, 2014

TRANSMISI MANUAL

Assalamu.alaikum semua. . . .
Ktmu lg dgn blog dunia otomotif
Yang kali ini akan memosting tentang transmisi manual

Kalian mungkin pernah mendengar kata transmisi, mungkin dari kalian sudah ada yang mengetahui bahkan sudah hafal atau pintar kalau bicara tentang transmisi
Namun diantara kalian jg ada yg masih pemula jadi masih bingung dgn kata transmisi bahkan mungkin ada yang belum pernah dengar kata transmisi (haduh, kasian bgt yah. . . ?)

Tpi tenang aja gak usah khawatir buat yg msih bingung tentang transmisi, karena pada awalnya saya jg bingung waktu prtama kali dengar kata transmisi tpi skarang sih udah gak donk yah hahaha. . . Maaf bukan sombong ataupun pamer :)

Ok langsung saja gak usah basa basi lg ini dia pembahasannya, mohon disimak dan dimengerti dgn baik2 yah ?

TRANSMISI

Siapa sih yg prtama kali menemukan transmisi ?
Ini dia nama orangnya . .

PENEMU TRANSMISI : LOUIS-RENE
PANHARD dan EMILE LEVASSOR

Mungkin dari kalian ada yg kenal ?
Haha

Apa sih fungsinya transmisi ?

Ini dia fungsinya. . .

Fungsi :
- untuk memindahkan daya sesuai kecepatan pengemudi
Yaitu pengemudi bisa memindahkan porseneling ke gigi 1,2,3 dan sterusnya sesuai laju dan beban kendaraan.
- Untuk memutus dan
menghubungkan putaran mesin
Yaitu : kendaraan dapat
berhenti, meskipun mesin tetap
dalam keadaan hidup karena porseneling di arahkan ke posisi netral

Ada berapa jenis sih transmisi itu ?

Simak yg berikut ini gan. . .

SISTEM TRANSMISI DI BEDAKAN
MENJADI 2 JENIS YAITU :

1. SISTEM TRANSMISI MANUAL
Meliputi :

1. Slidingmesh Type
2. Constantemesh Type
3. Syncromesh Type

2. SISTEM TRANSMISI OTOMATIS
Meliputi:

1. Manumatic Type
2. Semi Automatic type
3. Elelctro Hidraulic Type
4. Dual Clutch Type

Namun dari 2 jenis transmisi dan berbagai type transmisi diatas, saya hanya akan menguraikan tentang transmisi manual saja dan khususnya lagi hanya yg type syncromesh.
Loh kenapa ?
Ya karena transmisi type syncromesh inilah yg banyak digunakan pada kendaraan saat ini.

Ok ini dia uraiannya. . . .

Komponen2 transmisi manual type syncromesh:

- inputshaft
- outputshaft
- countergear
- gigi mundur
- roda gigi dan syncromesh set
- rumah transmisi
- cover belakang dan cover tuas pemindah gigi transmisi

kita uraikan satu persatu gan. . .

- inputshaft transmisi
Yaitu komponen transmisi yang berhubungan dgn kopling dan flywheel. Dimana pada inputshaft transmisi terdapat roda gigi no.4

- outputshaft transmisi
Yaitu komponen transmisi yg berhubungan dgn propeler shaft. Dimana pada outputshaft ini terdapat roda gigi no.3, 2 dan 1 beserta syncromesh set dan hub sleeve roda gigi 1,2 dan hub sleeve roda gigi 3,4 yg didalam hub sleeve tersebut terdapat sifting key.

- counter gear
Yaitu komponen transmisi yang menghubungkan inputshaft dan outputshaft transmisi pada saat tuas pemindah gigi dimasukkan ke gigi 1,2 dan 3 sedangkan pada saat masuk gigi ke 4 tdk melewati counter gear melainkan dari inputshaft langsung berhubungan dgn outputshaft.
Roda gigi counter ini bersifat tetap alias tidak bergeser.

- gigi mundur
Yaitu komponen transmisi yang berfungsi untuk merubah arah putaran inputshaft ke outputshaft transmisi. Sehingga pada saat tuas pemindah dimasukkan ke gigi mundur akibatnya mobil berjalan ke belakang.

- roda gigi dan syncromesh set
* roda gigi
Yaitu komponen transmisi yg disusun teratur pada outputshaft dan inputshaft. Dimana roda gigi no.1 diameternya lebih besar dari roda gigi no.2 dan roda gigi no.2 lebih besar dari roda gigi no.3 serta roda gigi no.3 lebih besar dari gigi no.4

*syncromesh set
Yaitu komponen transmisi yang berfungsi untuk menyamakan putaran antar gigi transmisi yang akan disambung sehingga perpindahan gigi percepatan dapat dilakukan secara mulus.

Syncromesh set terdiri dari :

a. Clutch hub

Clutch hub berkaitan dengan output shaft pada alur-alurnya. Sehingga apabila clutch hub berputar maka output shaft juga ikut berputar.

b. Hub sleeve

Hub sleeve dapat bergerak maju mundur pada alur bagian luar clutch hub sedangkan bagian luar dari hub sleeve berkaitan dengan shift fork.
Fungsi hub sleeve untuk menghubungkan gigi-gigi percepatan dengan clutch hub.

c. Sychrinizer ring

Antara gigi percepatan bagian yang tirus dengan clutch hub dipasangkan synchronizer ring, yang berfungsi untuk menyamankan putaran gigi percepatan dan hub sleeve dengan cara melakukan pengereman terhadap gigi percepatan (bagian yang tirus) pada saat shift fork menekan hub sleeve.

d. Shifting key

Shifting key dipasangkan pada 3 buah tempat yang terdapat pada synchronizer ring dan clutch hub. Fungsi shifting key adalah untuk meneruskan gaya tekan dari hub sleeve yang selanjutnya diteruskan ke synchronizer ring agar terjadi pengereman pada bagian yang tirus dari gigi percepatan.

e. Key spring

Key spring berfungsi untuk menekan shifting key agar tetap tertekan kearah hub sleeve sehingga sifting key tetap pada posisinya dan tidak lepas.

- rumah transmisi

Yaitu tempat transmisi diletakan.

- cover belakang

Yaitu penutup belakang transmisi

- cover tuas pemindah gigi

Yaitu penutup tuas pemindah gigi pada transmisi.

Ya mungkin sekian dulu postingan dari saya
Kurang lebihnya mohon maaf

Jangan lupa beri kritik dan saran untuk blog ini di komentar

Terima kasih atas kunjungan dan perhatiannya. . .

Dan tunggu postingan saya selanjutnya. . .
Sekali lagi terima kasih

Salam sukses

Salam kompak selalu

Tuesday, November 18, 2014

SISTEM EFI

Selamat malam semua. . . .
Kali ini blog dunia otomotif akan memosting tentang sistem efi, khususnya sistem efi lama karena di sekolah memberikan materinya tentang sistem efi lama . . . . .
Ok langsung saja kita ke tkp, . . . .

SISTEM EFI
 

Yaitu electronic fuel injection atau dalam bahasa indonesianya adalah mesin dengan sistem bahan bakar injeksi.
Jika pada mesin konvensional, jumlah bahan bakar yg diperlukan oleh mesin diatur oleh karburator maka pada mesin EFI jumlah bahan bakar diatur/dikontrol lebih akurat oleh komputer ECU dan mengirimkan bahan bakarnya ke silinder melalui injektor.

MACAM-MACAM SISTEM EFI :

- SISTEM D-EFI
- SISTEM L-EFI

Sistem efi dirancang untuk mengukur jumlah udara yg dihisap dan untuk mengontrol penginjeksian bahan bakar yg sesuai.
Besarnya udara yg dihisap diukur langsung dgn tekanan udara dalam intake manifold (D-EFI) atau dgn airflow meter pada sistem L-EFI

SISTEM D-EFI
 

Sistem ini mengukur tekanan udara dlm intake manifold kemudian melakukan perhitungan jumlah udara yg masuk. Akan tetapi karena tekanan udara dan jumlah udara yg masuk tdk dlm konvensi yg tetap maka sistem D-EFI ini tdk begitu akurat dibandingkan dgn sistem L-EFI.
Pada sistem D-EFI memakai MAP sensor atau Manifold Absolute Pressure Sensor yg fungsinya untuk mengukur tekanan udara yg masuk.

D-EFI disebut D-Jetronik. 'D' dari kata jerman 'Druck' yg artinya tekanan dan 'Jetronik' yg berarti penginjeksian

SISTEM L-EFI

 
Dalam sistem ini, airflow meter langsung mengukur jumlah udara yg masuk. Airflow meter mengukur jumlah udara dgn sangat akurat, sistem L-EFI dapat mengontrol penginjeksian bahan bakar lebih tepat dibandingkan dgn sistem D-EFI.

L-EFI disebut "L-Jetronik" 'L' berasal dari bahasa jerman Luft yang artinya Udara.

SENSOR DAN SIGNAL PADA SISTEM EFI D-EFI DAN L-EFI

- Airflow meter (L-EFI)
Airflow meter dipasang pada intake sistem, untuk mendeteksi jumlah udara yg masuk dan mengubahnya dgn potensiometer ke dalam signal tegangan dan mengirim signal ke ECU.
- MAP sensor (D-EFI)
Dipasang dalam unit vacuum sealed sensor. Bila vacuum intake manifold bekerja pd salah satu sisi chipnya, menyebabkan adanya perbedaan tekanan dan merubah tahanan pada cip.
Oleh rangkaian IC, perubahan tersebut diperkuat dan dirubah ke dlm signal tegangan yg dikirim ke ECU.
- Ignition Signal (IG)
Perubahan pd tegangan primary pd ignition coil dideteksi dan dikirim ke ECU sebgai suatu signal.
ECU menentukan waktu penginjeksian sesuai kecepatan mesin.
- Water Temperature Sensor (THW)
Mendeteksi temperatur air pendingin dgn sebuah thermistor dan dirubah kedalam signal tegangan dan mengirimkannya signal tersebut ke ECU.
- Air Temperature Sensor (THA)
Dipasang pd airflow meter (L-EFI) atau didalam rumah saringan udara (D-EFI). Untuk mendeteksi temperatur udara yang masuk dan mengirimkan signal ke ECU.
- Starter Signal (STA)
Bekerjanya starter dideteksi oleh tegangan terminal ST dari ignition switch dan mengirim signal ke ECU menandakan bahwa mesin sedang distart (cranking).
- Throttle Position Sensor (IDL/PSW)
Dipasang pada throttle shaft yg trdapat pd throttle body yg fungsinya mengontrol jumlah udara yg masuk dan mendeteksi posisi throttle valve dan merubah menjadi signal tegangan ke ECU dan untuk menentukan posisi mesin pd putaran idling, bekerja dgn beban berat atau dgn beban ringan.
- Oxigen Sensor (OX)
Dipasang pada exhaust manifold dan mendeteksi jumlah sisa oxigen dlm gas buang, dirubah menjadi tegangan variabel dan mengirim signal ke ECU. Ini sebagai evaluasi hasil pembakaran mesin dan membantu ECU menentukan campuran udara dan bahan bakar untuk pembakaran berikutnya.

Dan masih banyak lagi sensor2 yg laen. . . . .
Apa lagi pada kendaraan yg menggunakan sistem EFI modern itu nama2 sensornya mungkin beda walaupun fungsinya itu sebenarnya sama.

Ya demikianlah yg bisa saya bahas malam ini, kurang lebihnya minta maaf. . . . .

Jangan lupa beri kritik dan sarang untuk postingan kali ini tentang Sistem EFI di komentar ya ?

Terima kasih atas kunjungan dan perhatian agan-agan semua. . . . .

Tunggu postingan saya selanjutnya. . . . .

Salam Sukses

Salam Kompak Selalu